IMEDIANUSANTARA – Menjelang Pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) 2024, masyarakat Kalteng semakin kritis dalam mencari sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata. Banyak calon pemimpin menawarkan gagasan dan janji besar selama kampanye, namun masyarakat semakin menyadari bahwa gagasan tanpa eksekusi hanya akan menjadi mimpi di atas kertas. Oleh karena itu, fokus pada calon yang terbukti mampu mengeksekusi program-program di lapangan menjadi kunci utama.
Dalam beberapa dekade terakhir, Kalimantan Tengah telah menghadapi berbagai masalah mendasar, seperti ketimpangan pembangunan, pengangguran, dan kemiskinan. Meskipun potensi sumber daya alam yang melimpah, realisasi program-program pembangunan sering kali terhambat oleh lemahnya eksekusi di lapangan. Sehingga, warga Kalteng kini tidak lagi hanya mencari pemimpin dengan visi dan gagasan menarik, tetapi juga pemimpin yang memiliki rekam jejak dalam melaksanakan program dengan efektif.
Dalam kontestasi politik, gagasan besar dan visi ambisius sering kali dijadikan andalan untuk menarik perhatian pemilih. Namun, masyarakat semakin cerdas dalam menilai, terutama di Kalteng. Salah satu warga, Amir (45) dari Kabupaten Barito Utara, mengungkapkan pandangannya: “Banyak calon pemimpin yang datang dengan janji-janji manis, tapi kita tahu dari pengalaman bahwa tidak semua janji tersebut terlaksana. Saya lebih memilih pemimpin yang terbukti bekerja di lapangan, bukan hanya janji di podium,” (06/09/2024).
Hal senada juga diungkapkan oleh Ryanda Liwa (28), seorang mahasiswa asal Kalimantan Tengah yang kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogjakarta, yang menilai bahwa rekam jejak calon pemimpin menjadi faktor utama dalam menentukan pilihannya. “Saya ingin melihat apa yang sudah dilakukan calon di daerah mereka. Apakah program yang mereka janjikan sudah terbukti berhasil? Bukan hanya banyak berbicara, tapi tidak ada hasilnya,” katanya.
Di tengah persaingan politik yang semakin ketat, beberapa calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng memiliki rekam jejak yang cukup kuat di daerah mereka. Namun, masyarakat perlu lebih kritis dalam melihat sejauh mana program-program yang dijanjikan berhasil diimplementasikan di lapangan.
Misalnya, beberapa mantan bupati yang maju sebagai calon gubernur memiliki catatan keberhasilan dalam mempercepat pembangunan infrastruktur atau meningkatkan layanan kesehatan di daerah mereka. Namun, warga Kalteng juga perlu mempertimbangkan apakah program-program tersebut dilaksanakan dengan tepat sasaran dan berkelanjutan, atau hanya sebagai pencapaian jangka pendek.
“Kami butuh pemimpin yang fokus pada masalah konkret, seperti perbaikan infrastruktur, lapangan kerja, dan pelayanan publik. Kami tidak ingin mendengar janji kosong atau program yang hanya bagus di atas kertas,” ujar Kurnain, seorang tokoh masyarakat di Sukamara saat dimintai keterangan oleh wartawan.
Rekam jejak calon pemimpin yang kuat dalam eksekusi kebijakan menjadi indikator utama yang perlu diperhatikan oleh pemilih. Kalteng memiliki banyak tantangan, mulai dari pembangunan daerah yang masih timpang hingga tantangan ekonomi di wilayah pedesaan. Pemilih harus mampu melihat apakah calon gubernur dan wakil gubernur memiliki kemampuan untuk merealisasikan janji-janji mereka dalam bentuk kebijakan konkret yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Salah satu contoh penting adalah bagaimana calon pemimpin mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan, mengatasi pengangguran, serta meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan. Pemimpin yang mampu mewujudkan hal ini di lapangan adalah yang akan dicari masyarakat Kalteng dalam Pemilihan Gubernur 2024.
Dengan kontestasi politik yang semakin kompetitif, tantangan bagi para calon pemimpin di Kalteng semakin tinggi. Masyarakat ingin melihat pemimpin yang tidak hanya berani berjanji, tetapi juga bisa mengeksekusi kebijakan yang mereka janjikan. Terutama di sektor-sektor yang sangat membutuhkan perhatian, seperti pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan pembukaan lapangan kerja.
Pemilih Kalteng berharap bahwa Pemilihan Gubernur 2024 tidak hanya menjadi ajang adu gagasan, tetapi juga adu eksekusi program yang sudah terbukti. “Kita sudah cukup dengan janji-janji besar, sekarang saatnya kita pilih yang bisa bekerja nyata,” ujar Rina, seorang ibu rumah tangga di Kota Palangka Raya.
Dengan tantangan yang besar dan harapan masyarakat yang tinggi, calon gubernur yang ingin memimpin Kalteng harus mampu membuktikan diri melalui tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata. Pemilih Kalteng sudah semakin matang dan bijak dalam menentukan pilihan, dan mereka akan menilai setiap calon berdasarkan hasil nyata yang telah mereka tunjukkan di lapangan.