IMEDIANUSANTARA – Kaltengpedia kembali merilis hasil voting terbaru mengenai Calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah paling dikenal dan diidolakan. Dari hasil tersebut, Supian Hadi berhasil mengungguli beberapa calon lainnya, Rabu, 18 November 2024.
Dalam hasil voting yang dilakukan di website resmi Kaltengpedia, terdapat beberapa hasil voting oleh masyrakat yakni Supian Hadi dengan jumlah 186 suara (37%), Edy Pratowo 140 suara (28%), Sri Suwanto 96 suara (19%), Habib Ismail 82 suara (16%).
Berdasarkan penilaian peluangnya menurut Kaltengpedia, Supian Hadi, yang memimpin dengan 37% suara, menunjukkan tingkat pengenalan dan popularitas yang cukup tinggi di kalangan responden. Mantan Bupati Kotawaringin Timur ini dikenal luas atas prestasinya dalam pembangunan daerah dan pengelolaan sumber daya lokal, membuatnya sangat diidolakan oleh masyarakat yang mencari pemimpin dengan rekam jejak kuat dalam pemerintahan.
Dengan dukungan yang signifikan ini, peluang Supian untuk menjadi Calon Wakil Gubernur Kalteng semakin besar. Jika trennya terus berlanjut, ia dapat menjadi kandidat yang kuat dalam menarik dukungan dari kelompok pemilih luas, terutama di Kotim dan wilayah sekitarnya.
Edy Pratowo, yang berada di posisi kedua dengan 28% suara, menunjukkan daya tarik yang kuat, meski tertinggal dari Supian Hadi. Sebagai Wakil Gubernur Kalteng saat ini, Edy memiliki pengalaman di pemerintahan provinsi dan hubungan yang baik dengan para pemimpin partai politik, yang bisa menjadi aset penting.
Dukungan 28% ini mengindikasikan bahwa ia memiliki basis pemilih yang setia, terutama dari mereka yang menghargai stabilitas dan kontinuitas kepemimpinan. Peluang Edy tetap terbuka, terutama jika ia berhasil memperkuat kampanye dan meraih simpati pemilih yang belum memutuskan.
Dengan 19% suara, Sri Suwanto berada di peringkat ketiga. Sri Suwanto adalah nama yang muncul sebagai alternatif kuat bagi pemilih yang mencari wajah baru dalam politik provinsi. Meski persentasenya belum mendekati Supian dan Edy, ia memiliki potensi untuk menarik pemilih muda dan profesional yang mungkin menginginkan perubahan dan pendekatan baru dalam pemerintahan. Jika Sri mampu menggaet lebih banyak dukungan melalui strategi kampanye yang efektif, ia bisa menjadi kuda hitam dalam persaingan ini.
Habib Ismail Bin Yahya, yang mengumpulkan 16% suara, berada di posisi terakhir dalam voting kali ini. Meski posisinya terendah, Habib Ismail masih memiliki peluang jika ia mampu memobilisasi pendukungnya dengan lebih efektif. Sebagai tokoh yang dikenal dalam kalangan religius, Habib Ismail bisa memanfaatkan pengaruhnya di basis konstituen yang loyal. Jika ia bisa mengembangkan pendekatan yang lebih luas dan inklusif, peluangnya untuk bersaing masih terbuka.